Tuesday, July 28, 2009

Puasa Dalam ISLAM

Semua agama-agama di dunia mempunyai puasa. Tetapi di sebagian agama puasa adalah sebuah sarana untuk menghidupkan kembali momentum-momentum sejarah dogma.

Dalam agama Nasrani, misalnya, mereka berpuasa selama 40 hari semenjak hari penyaliban Yesus hingga hari Paskah, yaitu hari ditebarkannya berkat keselamatan bagi umat Kristiani. Namun begitu puasa dalam Kristen tidak bisa disebut dengan puasa yang sesungguhnya, sebab mereka hanya dilarang memakan segala sesuatu yang (asalnya) bernyawa. Seperti daging, burung, telur dan (terkadang) susu. Selain itu, mereka boleh memakannya.

Dalam agama Yahudi juga ada yang disebut dengan hari besar Puasa. Mereka tidak diperbolehkan makan-minum selama 24 jam.

Orang-orang Hindus di India juga berpuasa selama seminggu, mereka hanya dibolehkan minum air putih. Mereka bilang, ini adalah suatu cara untuk membersihkan diri dari segala dosa dan untuk mendekatkan diri kepada Tuhan. Sebagian lainnya berpuasa selama berminggu-minggu, sebab itu kita banyak saksikan kaum Hindus banyak yang terlihat kurus kering dan lemah, berjalan terpincang-pincang, tak mampu berdiri di atas kakinya sendiri.

Ini yang disebut dengan ta'abbud, penghambaan. Bahkan di salah satu tempat ibadah khusus kaum Hindus terdapat sejumlah orang yang nyaris mengharamkan apa saja. Sehingga kakinya saja bisa disebandingkan dengan ukuran tangan Anda. Mereka terlihat begitu lemah,mentalnya sudah tidak mampu berkonsentrasi.

Adapun puasa dalam Islam adalah ibadah, pensucian, mau'izhah, rahmat dan tanzhim ijtima'i (kontrol sosial), yakni pendidikan sosial.

Penulis mencoba membandingkan antara puasa dalam Islam dan puasa menurut agama-agama lain di dunia, bukan bermaksud menyinggung perasaan salah satu rekan kita yang beragama non-Islam, karena kita --kaum Muslimin? berdakwah dengan hikmah dan mauizhah hasanah.
Berdakwah dengan hikmah (kearifan) dan mau'izhah hasanah (nasehat yang baik) adalah jalan dakwah yang tidak menyinggung perasaan keyakinan orang lain. Akan tetapi wajib hukumnya memperkenalkan kelebihan-kelebihan atau keistimewaan agama kita tanpa membandingkan agama lain. Setelah itu biarkanlah mereka memikirkan kata-kata kita dan merenungkan hikmahnya.

Ingatlah bahwa hikmah bukan berarti Anda menyembunyikan agama Anda, melainkan buktikan bahwa Anda adalah seorang Muslim dan juga Mu'min sejati, juga sholih dan bermanfaat untuk orang lain. Tentu saja bukan Muslim namanya jika tidak sholih dan bermanfaat untuk orang lain.

Puasa dalam Islam adalah kecintaan kepada Allah dan kepada kelompok umat Islam. Di dalamnya ada kasih sayang Allah sebagai keistimewaan Islam. Rasulullah saw ketika bersabda "sesungguhnya aku ini adalah rahmat yang diberi petunjuk".

Sabda tersebut bisa diartikan dengan dua hal:

Pertama,
bahwa ketika Allah swt memilihnya untuk membawa risalah Islam, maka beliau secara ketokohan memang menjadi "rahmat" bagi seluruh alam. Hal itu dirasakan benar oleh kaum Muslimin yang bahagia menemani Rasulullah saw. Keberadaan baginda Nabi laksana surga, apapun problematika yang terjadi ada jalan keluarnya, baik laki-laki maupun perempuan, baik orang badui ataupun di tengah kota yang berperadaban, berjibaku ingin bertemu dengan sang Nabi. Sebaliknya, jika mendengar berita negatif tentang Nabi, para sahabat turut berduka.

Ketika perang Uhud meletus kaum Muslimin dikejutkan oleh desas-desus yang sengaja diciptakan oleh kaum Musyrikin bahwa Rasulullah telah terbunuh. Namun ketika mereka tahu bahwa Rasulullah sehat wal-afiat, hati mereka kembali tenang. Semangat mereka menyalak bagai singa di tengah gurun. Kaum musyrikin lari tunggang langgang menghindari pasukan Muslimin yang tiba-tiba menyerang dengan gesitnya. Episode perang di bukit Uhud diakhiri dengan kemenangan di pihak kaum Muslimin.

Allah swt menegaskan hal itu dalam firman-Nya:
Tiadalah Kami utus engkau (wahai Muhammad) kecuali sebagai rahmat untuk seluruh alam.
[QS. Al-Anbiya: 107].

Secara letterlijk puasa dalam Islam juga rahmat-Nya. Orang-orang Muslim yang kaya selalu menghadapi hidangan makan yang 'wah' sepanjang hidupnya: makan tak pernah ada yang kurang, dinner yang mewah, dan kurang afdol kalau tidak menghadiri pesta malam. Perutnya buncit dipenuhi makanan. Di bulan puasa mereka akan menemukan "obat"-nya kalau memang mereka tahu makna puasa dan melaksanakannya. Ada perintah yang sangat populer di telinga kita:

"Berpuasalah, niscaya kamu akan sehat".

Kita berpuasa jelas agar tubuh kita sehat. Saya pernah menemukan seorang tua berumur 80 tahunan yang sampai akhir hayatnya terlihat segar bugar. Ketika saya tanya apa resep yang terbaik agar selalu sehat? Ia menjawab pasti: "Resepnya ya satu, puasa. Saya puasa wajib di bulan Ramadhan, dan puasa sunnah Senin-Kamis. Sahurnya makanan ringan yang saya santap sebelum tidur jam 11 malam. Kalau berbuka cukup dengan mengikuti sunnah Nabi, yaitu satu buah kurma, buah-buahan atau sayur-sayuran hijau. Setelah itu saya sholat Maghrib.

Sekitar jam 8 malam barulah saya santap hidangan seadanya. Lalu jalan-jalan sedikit dan mengakhiri hari dengan membaca al-Quran".

Okelah. Itu barangkali salah satu titik kecil dari berbagai macam hikmah puasa. Kita juga tahu mengapa kita tidak diperbolehkan mengkonsumsi makanan di bulan Ramadhan. Tapi mengapa Allah swt mengharamkan minum air?

Yang kita ketahui bahwa air adalah ? jelas- untuk minum, tak membedakan untuk apa dan untuk siapa. Ada air, semua bisa minum. Dan kalau tak ada air, semua kehausan.

Lalu, mengapa Allah swt dan Rasul-Nya mengharamkan minum air?
Saya mendapatkan jawabannya ketika salah dosen sejarah saya (Dr. Husein Mu'nis) pergi ke Republik Mali, negara Afrika yang kurang air dan bergurun-gurun.
Ditemani temannya, dosen saya itu turun dari kendaraannya dan menyaksikan banyak tulang belulang manusia yang mati karena kehausan. Di dalam kendaraan beliau juga melihat empat ekor sapi yang tampak 'berbaring' tak bisa bergerak. Dr. Husein menanyakan ada apa dengan sapi-sapi itu, temannya yang memegang kendali, menjawab bahwa sapi itu tidak minum selama beberapa hari. Dr. Husen meminta turun supaya bisa memberinya air. "Terlambat", katanya. Sapi-sapi itu mati sia-sia. Ya Allah.

Kalau hewan merasakan haus dan lapar, manusia ? yang diberi akal yang sempurna-- dapat mencari tahu, karena binatang-binatang itu tidak diberikan nikmatnya berbicara dan berkomunikasi dengan bahasa manusia. Kalau ia kehausan sampai pada tahap tertentu, ia hanya bisa duduk-duduk seperti itu, lantas sekarat dan mati. Kalau kita bisa menolongnya dengan memberikan sedikit air, barangkali kesehatannya bisa pulih kembali. Tapi kerongkongan dan perut hewan itu sudah mengering, tinggal ia meregang nyawa dalam kesunyian. Tidak ada yang memahami hakekat penderitaan kaum binatang itu melainkan Allah yang Maha Tahu.

Tak perlu seorang dosen yang "syekh" itu menangisi penyesalannya karena terlambat menolong binatang yang malang. Manusia yang memiliki nurani, sudah pasti, menjerit pilu.

Nah, dari sini kita temukan suatu kesimpulan:
Begitulah Allah memerintahkan kita 'puasa' minum air. Allah Mahamengetahui bahwa di permukaan bumi ini terdapat bangsa-bangsa yang kekurangan air, kehausan dan mati kekeringan, pohon-pohon meranggas, bumi mengering, binatang tersiksa, dan mati dengan diam, hanya Allah yang Tahu.

Kita hidup di tengah bangsa-bangsa yang banyak menderita kekeringan dan kelaparan. Kita menghadapi banyak fenomena di masa kekeringan yang merusakkan banyak bangsa di dunia. Ribuan hewan dan bahkan manusia mati di depan mata kita sendiri, sementara di sekitar kita banyak umat Islam yang kaya raya. Di dunia ini juga bermunculan akademi-akademi yang membahas tentang kekeringan dan mencari jalan keluar.
Pada KTT Organisasi Dunia Islam (ke-3) yang diselenggarakan di Thaif, kita dihadapkan pada masalah kekeringan yang melanda pesisir Afrika. Yang saya maksud dengan "pesisir" di sini adalah lautan pasir.
Di laut inilah terdapat dua pantai yang benar-benar kering. Pantai pertama yaitu pantai yang membentang sepertiga selatan dari Muritania, Mali, Chad, dan Sudan. Pantai kedua yaitu pantai wilayah pesisir utara
Tunis Selatan.

Menyaksikan penderitaan negara-negara miskin ini, negara-negara Islam, termasuk Saudi Arabia, merasa perlu untuk memberi bantuan keuangan dan pengiriman teknokrat untuk melacak keberadaan sumur, membentuk dinas perairan, serta pembuatan sumur-sumur buatan di negeri-negara tersebut.

Di negara-negara maju banyak sekali perguruan tinggi atau akademi yang khusus mengkaji hydrologi. Juga di negara kita banyak yang membincang hydrologi, namun terkadang menjadi NATO, alias No Action Talk Only.

Saudi Arabia memang terkesan loyal terhadap negara-negara sekeyakinan. Jika negara-negara Barat gembar-gembor di media massa tentang rencana pengiriman bantuan finansial (hutang) kepada sejumlah negara yang terkena dampak Tsunami, Saudi Arabia justeru yang mengawalinya (didampingi Kuwait) tanpa sesumbar dan pemberitaan yang berarti. Di lain pihak, hingga saat ini bantuan dari Barat itu belum juga cair.

Semoga Allah memberkahi kebaikan negara kaya minyak itu.

Di bulan puasa, kepekaan kita kembali diasah untuk menyantuni mereka yang membutuhkan dan merekatkan kembali ukhuwah keislaman kita yang selalu berpencar.

Diantara Hikmah Puasa

Diantara Hikmah Puasa Ditinjau dari Sisi Kesehatan

Melalui beberapa penelitian kedokteran, ditemukan bahwa puasa memiliki beberapa manfaat yang bersifat antisipatif melawan banyak penyakit dan gangguan fisik, diantaranya:
  • Puasa menguatkan daya tahan tubuh.
  • Mencegah bahaya kegemukan.
  • Melindungi tubuh dari bahaya racun yang tertimbun pada sel-sel tubuh dan jaringannya yang timbul dari menkonsumsi makanan sebelum puasa sepanjang tahun.
  • Melindungi tubuh dari terbentuknya batu ginjal.
  • Mengobati beberapa penyakit peraliran darah.
  • Puasa memberikan waktu istirahat bagi alat pencernaan.

Rasululllah shallallahu 'alaihi wasallam telah mengabarkan kita bahwa puasa mengandung kesehatan bagi manusia. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Puasa adalah pelindung".
(HR. Muslim, Ahmad, dan an-Nasa`i)

Dan dalam al-Qur`an Allah ta'ala berfirman:
"Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui".
(Al-Baqarah: 184)


Rahasia Berbuka Dengan KURMA

Kurma adalah buah yang berkah, Rasulullah SAW mewasiatkan kepada kita untuk memakannya ketika mulai berbuka dari puasa Ramadhan.

Dari Salman ibn 'Aamir, Sesungguhnya Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam bersabda,
"Jika salah seorang diantara kalian akan berbuka puasa, maka berbukalah dengan kurma sebab kurma itu berkah, kalau tidak ada maka dengan air karena air itu bersih dan suci.
(HR. Abu Daud dan Tirmidzi)

Dari Anas, sesungguhnya Nabi 
Berbuka puasa dengan beberapa ruthab (kurma mengkel segar yang baru dipetik dari pohonnya-pent) sebelum shalat, kalau tidak ada ruthab, maka denganbeberapa kurma matang, kalau tidak ada, maka dengan meneguk beberapa tegukan air putih.
(HR. Abu Daud dan Tirmidzi)

Tidak diragukan lagi bahwa dibalik sunnah nabi ini ada petunjuk medis dan manfaat yang banyak bagi kesehatan, dan hukum yang bagus. Rasulullah  telah memilih makanan ini dan tidak memilih yang lainnya karena adanya manfaat yang sangat besar, tidak hanya karena buah itu banyak dijumpai di lingkungannya semata. Maka, ketika seorang yang berpuasa mulai berbuka maka organ-organ tubuhnya akan bersiap; dan organ pencernaan mulai berakivitas kembali, khususnya lambung yang butuh untuk diberikan sesuatu yang lembut, dan memulai mengakifkan kerjanya kembali dengan halus. Dan orang yang sedang berpuasa, pada keadaan ini, sangat butuh akan makanan yang mengandung gula yang mudah dicerna, yang bisa menghilangkan rasa lapar, persis seperti ia butuh akan air.

Dan nutrisi makanan yang tercepat bisa dicerna dan sampai ke darah adalah zat gula, khususnya makanan yang mengandung satu atau dua zat gula (glukosa atau sukrosa). Sebab tubuh mampu menyerap dengan mudah dan cepat zat gula itu hanya dalam beberapa menit. Apalagi jika lambung dan perut sedang kosong, seperti orang yang berpuasa ini.

Andai anda mencari makanan yang bisa menyamai dua kandungan yang dituju ini secara bersama (menghilangkan lapar dan dahaga secara bersamaan dengan satu makanan), maka anda tidak akan pernah menemukan makanan itu lebih baik daripada apa yang disuguhkan oleh sunnah nabawiyah, dimana sunnah memotivasi orang yang berpuasa untuk membuka puasanya dengan zat gula manis sekaligus kaya akan air (ruthab) atau pun tamar (kurma matang).

Berdasarkan penelitian bio-kimia, ditemukan bahwa satu bagian kurma yang kita makan sama dengan 86 - 87 % beratnya; mengandung 20 - 24 % air; 70 - 75 % gula; 2 - 3 % protein; 8,5% serat; sangat kecil sekali kandungan lemah jenuh (lecithine).

Berdasarkan penelitian tersebut, juga ditemukan bahwa ruthab (kurma mengkel) mengandung 65 - 70 % air berdasarkan berat bersihnya; 24 - 58 % zat gula; 1,2 - 2 % protein; 2,5 % serat, dan sedikit sekali mengandung lemak jenuh (lecithine).

Berdasarkan penelitian kimiawi dan fisiologi yang dilakukan Dr. Ahmad Abdul Ra'ouf Hisyam dan Dr. Ali Ahmad Syahhat, diperoleh data sebagai berikut:
* Mengkonsumsi ruthab (kurma mengkel, masih segar, matang dipohon) atau tamar (kurma matang kering seperti yang tersebar di Indonesia -pent) setiap kali mengawali buka akan menambah terhadap badan persentase yang besar akan kandungan zat gula, maka dengan ini akan hilang penyakit anemia (kurang darah), sehingga tubuh lebih menjadi bergairah;
* Saat lambung kosong dari makanan, maka ia akan mudah mencerna dan menyerap makanan kecil yang mengandung gula ini secara cepat dan maksimal;
* Sesungguhnya kandungan ruthab dan tamar akan zat gula dalam bentuk kimia sederhana menjadikan proses mencerna dan menyerap di lambung sangat mudah, sebab 2/3 (dua per tiga) zat gula ada dalam tamar dan dalam bentuk zat kimia sederhana. Hal ini pun bisa meningkatkan kadar gula dalam darah dalam waktu yang singkat;
* Sesungguhnya adanya tamar yang mengandung air, dan ruthab yang mengandung air tinggi (65 - 70 %) akan menambahkan terhadap tubuh persentase yang tidak membahayakan, maka dengan itu seorang yang berpuasa tidak harus meminum air dalam jumlah banyak ketika berbuka. (Abm)

Sumber: Dr. Hissaan Syamsi Basya







KEUTAMAAN PUASA

A. URGENSI SHAUM DALAM TAZKIYAH NAFS

Secara umum puasa menjadi sarana pembentukan kepribadian yang sangat efektif dan optimal. Dalam banyak bukti kita temukan bahwa salah satu bekal penting untuk menghadai tantang besar adalah dengan berpuasa. Seperti yang terjadi pada kuda aduan sebelum berpacu, dsb.
Bagi orang beriman berpuasa menjadi car efektif dalam membentuk kebiasaan-kebiasaan baik dalam kehidupan.

1. Puasa, melatih kesabaran dan menjadikan hidup bermakna.
Jika kesabaran menjadi puncak kematangan pribadi seseorang dalam medan apapun, maka berpuasa melatih seseorang untuk bersabar. Rasulullah bersabda :”Puasa adalah separoh kesabaran” HR At Tirmidziy.
Berpuasa melatih seseorang untuk membiasakan diri dengan hidup bermakna, karena dengan berpuasa seseorang dilatih untuk tidak mengerjakan sesuatu yang tidak berguna.

2. Puasa sarana mencapai puncak ketaqwaan
Ketaqwaan adalaj standar normatif pergaulan manusia dalam Islam. Firman Allah : ”Sesungguhnya yang paling mulia di antaramu adalah yang paling bertaqwa” QS. 49:13
Ketaqwaan menjadi standar keberuntungan hidup seseorang. (QS, As Syams : 7-10) , dan puasa seperti yang diseruakan Allah SWT membentuk orang yang bertaqwa, (QS. 2:183)

B. RAHASIA DAN SYARAT SHAUM SECARA BATIN

Shaum yang efektif dalam membentuk kepribadian adalah shaum yang tidak hanya berhenti makan dan minun akan tetapi shaum yang dilakukan dengan memenuhi adab-adab berikut ini, yaitu :
1. mengendalikan keingainan makan dan minum
2. mengendalikan keinginan nafsu seksual
3. mengendalikan pandangan mata dari pemandangan terlarang
4. mengendalikan mulut dari ucapan tercela
5. mengendalikan telinga dari pendengaran tercela
6. mengendalikan tangan, kaki dan anggota badan lainnya dari perbuatan sia-sia.

C. DERAJAT SHAUM

Dalam shaum dikenal tiga tingkatan yaitu :

1. Puasa Awam, yaitu puasa yang hanya dengan mencegah keingan perut dan kemaluan.
2. Puasa Khusus, yaitu dengan tidak hanya meninggalkan makan, minum dan seksual, tetapi sudah berusaha mencegah pendengaran, penglihatan, ucapan, dan anggota badan lainnya dari perbuatan dosa.
3. Puasa Khusus-al Khusus, yaitu puasa yang tidak hanya menahan diri dari perbuatan dosa akan tetapi sudah mampu mengendalikan keinginan hati dan fikiran dari keinginan-keinginan randah (duniawi) dan hal-hal yang tidak berguna di hadapan Allah SWT.

D. MACAM-MACAM SHAUM SUNNAH

Puasa sunnah dapat dikelompokkan dalam pereodisasi berikut ini :

1. Usbu’iyyah (pekanan), seperti puasa hari Senin dan Kamis,
2. Syahriyyah (bulanan), seperti puasa Ayyamul-Bidh (hari-hari terang bulan)
3. Sanawiyyah (tahunan), seperti puasa hari Arafah bagi yang tidak sedang beribadah haji.

Manfaat Puasa Secara Medis

Mencegah Dari Tumor

Puasa juga berfungsi sebagai "dokter bedah" yang menghilangkan sel-sel yang rusak dan lemah di dalam tubuh. Maka, rasa lapar yang dirasakan orang yang sedang berpuasa akan bisa menggerakan organ-organ internal di dalam tubuh untuk menghancurkan atau memakan sel-sel yang rusah atau lemah tadi untuk menutupi rasa laparnya. Maka hal itu merupakan saat yang bagus bagi badan untuk mengganti sel-selnya dengan sel-sel baru sehingga bisa kembali berfungsi dan beraktivitas. Dengan hal itu juga bisa menghilangkan atau memakan organ-organ yang sakit dan memperbaharuinya. Dan puasa juga berfungsi menjaga badan dari berbagai penambahan zat-zat berbahaya, seperti kelebihan kalsium, kelebihan daging, dan lemak. Juga bisa mencegah terjadinya tumor ketika awal-awal pembentukannya.

Menjaga Kadar Gula Dalam Darah

Puasa saangat bagus dalam menurunkan kadar gula dalam darah hingga mencapai kadar seimbang. Berdasarkan hal ini, maka sesungguhnya puasa memberikan kepada kelenjar pankreas kesempatan yangbaik untuk istirahat. Maka, pankreas pun mengeluarkan insulin yang menetralkan gula menjadi zat tepung dan lemak dikumpulkan di dalam pankreas. Apabila makanan kelebihan kandungan insulin, maka pankreas akan mengalami tekanan dan melemah. Hal ini hingga akhirnya pankreas tidak bisa menjalankan fungsinya. Maka, kadar darah pun akan merambat naik dan terus meningkat hingga akhirnya muncul penyakit diabets. Dan sudah banyak dilakukan usaha pengobatan terhadap diabets ini di seluruh dunia dengan mengikuti "sistem puasa" selama lebih dari 10 jam dan kurang dari 20 jam. Setiap kelompok mendapatkan pengaruh sesuai dengan keadaannya. Kemudian, para penderita tersebut mengkonsumsi makanan ringan selama berurutan yang kurang dari 3 minggu. Dan metode semacam ini telah mencapai hasil yang menakjubkan dalam pengobatan diabets dan tanpa menggunakan satu obat-obatan kimiawi pun.

Puasa Adalah Dokter Yang Paling Murah

Sesungguhnya puasa, tanpa berlebih-lebihan, adalah "dokter" yang paling murah secara mutlak. Sebab puasa bisa menurunkan berat badan secara signifikan, dengan catatan ketika berbuka puasa memakan makanan dengan menu seimbang dan tidak mengkonsumsi makanan dan minuman langsung ketika berbuka. Rasullulah ketika memulai ifthar dari puasa adalah dengan memakan beberapa biji kurma dan bukan yang lain, atau seteguk air putih lalu shalat. Inilah petunjuk.

Dan inisebaik-baik petunjuk bagi orang yang berpuasa dari makanan dan minuman untuk waktu yang lama. Maka, gula ada dalam kurma dan orang akan merasa kenyang ketika memakan kurma, sebab ia sangat mudah dicerna dan dikirim ke dalam darah, dan pada saat yang sama ia memberikan energi atau kekuatan kepada badan.

Adapun jika kita langsung makan daging setelah lapar karena puasa, sayuran, dan roti, maka tubuh memerlukan waktu yang lumayan lama untuk bisa mencerna dan menyerap sari makanannya dan baru kemudian kita merasa kenyang. Dan pada saat seperti ini, maka orang ketika awal-awal berbuka akan tetap merasa lapar. Dan akhirnya, orang yang berpuasa itu kurang bisa memperoleh manfaat langsung dari puasanya, yaitu memperoleh kesehatan, afiat, dan vitalitas, bahkan ia akan tetap kebanyakan lemak dan kegemukan. Dan ini tentu bukanlah tujuan Allah mensyariatkan bagi hamba-Nya untuk berpuasa.

Allah berfirman:Bulan Ramadhan yang di dalamnya diturunkan Al-Qur'an sebagai petunjuk bagi manusia, penjelasan atas petunjuk itu dan pembeda. Maka siapa yang menemui bulan Ramadhan ini maka berpuasalah. Dan siapa yang sakit atau dalam perjalanan maka dia mengganti puasa tersebut pada bulan-bulan lain. Allah menginginkan untuk kalian kemudahan dan tidak menginginkan bagi kalian kesulitan (Q.S. Al-Baqarah: 175).

Penyakit-Penyakit Kulit

Sungguh puasa memberikan manfaat untuk mengobati berbagai penyakit kulit. hal ini disebabkan karena dengan puasa maka kandungan air dalam darah berkurang, maka berkurang juga kandungan air yang ada di kulit. Hal ini pada gilirannya akan berpengaruh pada:
1. Menambah kekuatan kulit dalam melawan mikroba dan penyakit-penyakit mikroba dalam perut.
2. Meminimalisir kemungkinan penyakit-penyakit kulit yang menyebar di sekujur badan seperti sakit psoriasis (sakit kulit kronis).
3. Meminimalisir alergi kulit dan membatasi masalah kulit berlemak.

Ny. Ilham Husain, seorang puteri Mesir menuturkan:

Ketika aku berusia 10 tahun, aku menderita sakit kulit yang kronis. Penyakit ini muncul dengan warna merah, dan aku tidak menemui satu jenis obat pun. Dan setelah dokter-dokter spesialis kulit terkenal di Mesir berkata kepada Ayahku, "Kalian harus membiasakan ini dan kalian hidup dengan penyakit ini. Penyakit iniadalah tamu yang memberatkan lagi memakan waktu lama".

Dan ketika usiaku mencapai akhir 20 tahun, dan dekat dengan waktu pernikahanku, aku semakin berduka dan mengucilkan diri dari masyarakat, aku benar-benar sumpeg (sempit dada). Dan akhirnya, salah seorang sahabat ayahku yang selalu membiasakan diri melakukan puasa memberi nasihat kepadaku, "Cobalah wahai puteriku, engkau berpuasa sehari kemudian engkau berbuka (makan) sehari, sebab hal itulah yang juga menjadi sebab kesembuhan suamiku dari penyakit yang sampai sekarang tidak diketahui obatnya oleh dokter. Akan tetapi, lakukanlah bahwa pemberi obat adalah Allah dan sesungguhnya sebab terjadinya obat seluruhnya ada di tangan-Nya. Maka, mohonlah kesembuhan terlebih dahulu kepada-Nya dari penyakit yang engkau derita ini, lalu berpuasalah".

Maka, aku pun melakukan puasa, dan aku mulai meneliti hal-hal yang mengeluarkan aku dari jahim yang menyelimutiku. Dan aku membiasakan diri ketika berbuka puasa mengkonsumsi berbagai sayuran dan buah-buahan, kemudian setelah 3 jam aku baru makan makanan berat. Dan aku makan (tidak puasa) pada hari ke dua, lalu berpuasa para hari ke tiga, dan demikian seterusnya. Dan mulai terjadi hal yang mengherankan semua orang, yaitu sakit yang aku derita itu mulai sembuh setelah melewati waktu 2 bulan sejak aku berpuasa. Aku sampai tidak percaya pada diriku, dan aku memulai seperti biasa, dan aku melihat bekas sakitku itu sedikit-demi sedikit mulai hilang dan sampai akhirnya benar-benar sembuh. Akhirnya, aku pun tidak pernah tertimpa penyakit kulit tersebut sampai akhir hayatku."

Puasa Mencegah "Penyakit Orang Kaya"

Penyakit ini sering juga disebut dengan nama "penyakit nacreous" yaitu yang disebabkan karena kelebihan makanan dan sering makan daging. Dan akhirnya tubuh tidak bisa mengurai berbagai protein yang ada dalam daging. Dimana darinya akan menyebabkan tumpukan kelebihan urine dalam persendian, khususnya pada persendian jari-jari besar di kaki. Dan ketika persendian terkena penyakit nacreous, maka ia akan membengkak dan memerah dan disertai nyeri yang sangat. Dan terkadang kadar garam pada air kencing berlebih dalam darah, kemudian ia mengendap di ginjal dan akhirnya mengkristal di dalam ginjal. Dan mengurangi porsi makan merupakan sebab utama bagi kesembuhan dari penyakit yang sangat berbahaya ini.

Pembekuan Jantung dan Otak

Para profesor yang melakukan penelitian medikal ilmiah ini --mayoritasnya adalah non-muslim-- menegaskan akan kebenaran puasa, sebab puasa bisa menjadi sebab berkurangnya minyak dalam tubuh dan pada gilirannya akan menyebabkan berkurangnya kolesterol. Taukah anda apa "mal-kolesterol" itu? Mal-Kolesterol adalah zat yang tertimbun pada oleh karena itu tidaklah berlebihan jika kita mau mendengarkan kepada firman Allah Ta`ala yang berbunyi :

"Dan adaikan kalian mau berpuasa tentu itu lebih bagus bagi kalian jika kalian mengetahui."
Maka berapa ribu manusia yang diliputi kebiasaan makan dan minum secara terus menerus tanpa ilmu ataupun bukan karena keinginan. Dan andai mereka mengikuti metode Allah dan sunnah Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam yang tidak berlebihan dalam hal makan dan minum, puasa tiga kali tiap bulan, tentu mereka akan mengetahui bahwa berbagai penyakit yang mereka alami akan berakhir serta akan turun berat badan mereka beberapa puluh kilogram.

Sakit Persendian Tulang

Sakit persendian adalah penyakit yang timbul karena berlalunya waktu yang panjang. Dengan hal itu maka organ-oragan tubuh mulai terasa nyeri dan sakit-sakitpun akan menyertai, dan kedua tangan dan kaki akan mengalami nyeri yang banyak. Penyakit ini terkadang menimpa manusia pada fase-fase akhir usianya, akan tetapi lebih khusus lagi pada usia antara 30 s/d 50 tahun. Dan masalah yang sesungguhnya adalah kedokteran modern belum mampu menemukan obat atas penyakit ini sampai sekarang.

Akan tetapi percobaan ilmiah yang dilakukan di Rusia menegaskan bahwasannya puasa bisa menjadi sebab kesembuhan penyakit ini. Dan puasa bisa mengembalikan atau membersihkan tubuh dari hal-hal yang membahayakan. Puasa ini dilakukan selama tiga minggu berturut-turut. pada kondisi ini maka mikroba ataupun bakteri penyebab penyakit ini menjadi zat yang dibersihkan pada badan selama puasa. Percobaan ini dilakukan terhadap jumlah penderita penyakit tersebut dan ternyata memperoleh hasil yang menakjubkan.

Berkata Sulaiman Rogerz dari New York berkata, "Aku pernah mengalami penyakit dis-fungsi persendian tulang yang sangat kronis selama tiga tahun yang lalu, padahal penyakit ini tidak terlalu berat waktu itu kecuali aku tidak bisa berjalan jauh, dan tidak mampu duduk lebih dari setengah jam. Aku sudah mencari obat dari berbagai jenis akan tetapi semuanya gagal kemudian qodarullah aku berkenal dengan seorang kawan namanya Zanji Irfani disebuah jalan yang menuju masjid dan ia mengajak aku masuk Islam, dan kami waktu itu sedang di bulan Ramadhan, dan aku sangat terheran-heran dengan metode puasa itu sendiri, akan tetapi aku terus mengikuti aturan Islam ini karena aku merasa aturan itu lebih menyejukan hati dimana atarun-aturan itu bisa mencegah munculnya zat-zat yang berbahaya dan menyeimbangkan hal-hal yang tidak stabil di dalam tubuh. Dua hal inilah masalah yang paling susah yang aku alami di New York. Dan sungguh aku mencoba untuk berpuasa sehari sebelum masuk Islam, aku hanya makan sayur-sayuran, buah-buahan dan kurma saja ketika berbuka pusa. Dan aku tidak makan apapun setelah itu kecuali ketika sahur, dan kini aku bisa berjalan panjang dan Alhamdulillah aku bisa berjalan cepat. Dan akhirnyapun hilang semua nyeri yang selama ini aku alami. Puasa ini merupakan satu-satunya cara yang aku temui yang bisa mengobati penyakitku ini. Maka akupun mengucapkan syukur pada Allah atas limpahan nikmat-Nya padaku untuk masuk Islam setelah aku benar-benar mantap dengan-Nya.

Diakhirnya, Sulaiman berkata sesungguhnya puasa memiliki keutamaan besar sekali bagiku, andai engkau melihat bagaimana aku menyambut bulan Ramadhan setiap tahun, tentu engkau akan mengatakan, "Ah, layaknya seperti anak kecil saja tidak seperti orang yang berusia 40 atau 50 tahun".

Penelitian Tentang Puasa

Manfaat Puasa Secara Medis

Allah ta'alaa berfirman:
Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan kepada kalian untuk berpuasa sebagaimana juga telah diwajibkan kepada orang-orang sebelum kalian, agar kalian bertaqwa.
(Q.S. Al-Baqarah: 183).

Allah berfirman:
Dan andai kalian memilih puasa tentulah itu lebih baik bagi kalian jika kalian mengetahui.
(Q.S. Al-Baqarah: 184).

Apakah ilmu pengetahuan kontemporer sudah bisa mengungkap rahasia dari firman Allah "Dan jika kalian berpuasa maka itu lebih baik bagi kalian"???

Sesungguhnya ilmu pengetahuan kedokteran kontemporer belum mempu mengungkap hakikat puasa, selain hanya menyatakan bahwa puasa adalah keinginan yang boleh bagi manusia untuk melakukannya atau tidak. Itu saja.

Sesungguhnya puasa, setelah melalui berbagai penelitian ilmiah dan terperinci terhadap organ tubuh manusia dan aktivitas fisiologisnya menemukan bahwa puasa secara jelas adalah sesuatu yang harus dilakukan oleh tubuh manusia sehingga ia bisa terus melakukan aktivitasnya secara baik. Dan puasa benar-benar sangat penting dan dibutuhkan bagi kesehatan manusia sebagaimana manusia membutuhkan makan, bernafas, bergerak, dan tidur. Maka manusia sangat membutuhkan hal-hal ini. Jika manusia tidak bisa tidur, makan selama rentang waktu yang lama maka ia akan sakit. Maka, tubuh manusia pun akan mengalami hal yang jelek jika ia tidak berpuasa.

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Nasaa'i dari shahabat Abu Umamah:"Wahai Rasulullah, perintahkanlah kepadaku satu amalan yang Allah akan memberikan manfaat-Nya kepadaku dengan sebab amalan itu". Maka Rasulullah bersabda, "Berpuasalah, sebab tidak ada satu amalan pun yang setara dengan puasa".

Dan sebab pentingnya puasa bagi tubuh adalah karena puasa bisa membantu badan dalam membuang sel-sel yang sudah rusak, sekaligus sel-sel atau hormon atau pun zat-zat yang melebihi jumlah yang dibutuhkan tubuh. Dan puasa, sebagaimana dituntunkan oleh Islam adalah rata-rata 14 jam, kemudian baru makan untuk durasi waktu beberapa jam.

Ini adalah metode yang bagus untuk sistem pembuangan sel-sel atau hotmon yang rusak dan membangun kembali badan dengan sel-sel baru. Dan ini sangat berbeda dengan dengan apa yang difahami kebanyakan orang bahwa puasa menyebabkan orang menjadi lemah dan lesu. Puasa yang bagus bagi badan itu adalah dengan syarat dilakukan selama satu bulan berturut-turut dalam setahun, dan bisa ditambahkan 3 hari setiap bulan. hal ini sesuai benar dengan anjuran Rasulullah dalam sebuah haditsnya: Siapa yang berpuasa tiga hari setiap bulan, maka itu sama dengan puasa dahr (puasa sepanjang tahun).

Dan Allah pun membenarkan ucapan Nabi ini dengan firman-Nya:
Barangsiapa yang beramal dengan satu perbuatan baik, maka Allah memberikan kepadanya 10 kali lipat dari amalan itu.
Satu hari dihargai 10 hari oleh Allah, maka 3 hari dihargai 30 hari, dan bila 3 hari setiap bulan maka menjadi 36 hari. Dan ini senilai dengan 360 hari atau satu tahun dalam penghargaan Allah.

Tom Branch, dari Columbia Press mengatakan:

Aku menganggap puasa adalah pengalaman ruhani yang sangat luar biasa, lebih besar daripada pengalaman biologis/badan semata. Maka karena keinginan itu, aku mulai berpuasa dengan tujuan membersihkan diriku dari berat badan yang berlebih. Akan tetapi, ternyata aku mendapati bahwa puasa tersebut bermanfaat sekali bagi kejernihan fikiran. Puasa sangat membantu pandangan mata sehingga pandangan menjadi jelas sekali. Demikian juga sangat membantu dalam menganalisis ide-ide baru atau pun persepsi. Dan aktivitas puasaku belum berlalu beberapa hari, tetapi aku mendapati pengaruh kejiwaan yang demikian besar.

Aku telah berpuasa beberapa kali hinga sekarang. Dan aku biasanya memilih waktu antara 1 sampai 6 hari. Dan pada awalnya tujuanku adalah untuk menghilangkan efek negatif dari makanan yang aku konsumsi, juga untuk membersihkan jiwaku dari hal-hal yang aku alami sepanjang hidupku, khususnya setelah memperhatikan dunia dalam beberapa bulan terakhir, dan aku melihat banyak kedhaliman dan kebrutalan yang manusia hidup di dalamnya. Sungguh aku merasa bertangung jawab terhadap keadaan mereka, maka aku pun berpuasa untuk menghilangkan fikiran-fikiran itu."

"Saya setiap kali berpuasa perasaan tertarik pada makanan benar-benar hilang, dan aku merasakan badanku sangat rileks dan nyaman. Dan aku merasakan diriku berpaling dari fantasi-fantasi, emosi-emosi negatif seperti dengki, cemburu, suka ngerumpi, juga hilang perasaan takut, perasaan tidak enak, dan bosan. Semua perasaan-perasaan ini hilang dengan sendirinya ketika aku berpuasa. Dan sungguh aku merasa dengan pengalaman yang begitu mengesankan bersama dengan banyak manusia ketika berpuasa. Dan mungkin semua yang aku katakan ini adalah sebab yang menjadikan muslimin -sebagaimana aku melihat mereka di Turki, Suriah, dan Quds- dengan puasa selama 1 bulan penuh menjadikan jiwa-jiwa mereka begitu mengesankan yang tidak pernah aku temukan di belahan dunia manapun".